Prof. Moeso Suryowinoto Peletak Pondasi Bioteknologi Anggrek Indonesia
Fakultas Biologi UGM dikenal sebagai pusat kegiatan peranggrekan di tanah air. Hal ini tidak lepas dari sumbang sih seorang ahli anggrek di Indonesia sekaligus sebagai salah satu pendiri Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI), Prof. Moeso Suryowinoto. Menurut seorang pakar Bioteknologi Anggrek Indonesia, Dr. Endang Semiarti, Fakultas Biologi, pada saat itu, memiliki tiga Greenhouse untuk tanaman anggrek. Pada tahun 1976, Prof. Moeso membangun Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan (sekarang Laboratorium Bioteknologi-Red) dengan menjual mobil pribadi/keluarga. Di Lab tersebut kegiatan peranggrekan, terutama kultur in vitro untuk penanaman biji anggrek dan perbanyakan klonal dilakukan sampai sekarang. Pada saat itu koleksi anggrek Fakultas Biologi sangat bervariasi, banyak jumlahnya dan sangat cantik, sehingga tak heran jika banyak para penganggrek yang berkunjung dan ingin belajar tentang budidaya anggrek ke Fakultas Biologi.