Menjaga Kelestarian Genetik Anggrek Khas Merapi

Foto : Koran Jakarta/Eko Sugiarto Putro

Indonesia tercatat sebagai negara nomor dua setelah Brasil yang memiliki keanekaregaman hayati terbesar di dunia. Namun, khusus untuk anggrek, Indonesia adalah negara yang memiliki koleksi asli terbesar di dunia sehingga disebut sebagai negara mega bio diversity anggrek.

Dari total 30 ribu koleksi anggrek yang hidup di seluruh muka bumi, lebih dari 5 ribu ditemukan di Indonesia.

“Tapi sayangnya karena kekurangpedulian kita, saat ini diperkirakan hanya tinggal 1500 jenis anggrek saja yang tersisa,” kata pakar sekaligus pelestari Anggrek dari Fakultas Biologi UGM, Endang Semiarti, beberapa waktu lalu, di pameran science di Graha Sabha UGM.

Dan dari 1500 jenis tersebut, kalau seluruh pemangku kepentingan tidak juga mengambil tanggung jawab, bisa dipastikan anggrekanggrek khas Indonesia di kemudian hari justru hanya bisa ditemui di negara lain.

Di Asia Tenggara, Thailand dan Singapura menjadi dua negara paling getol dalam mengembangkan varietas anggreknya.

Sementara, Endang yang mendedikasikan dirinya untuk pengembangan anggrek saja begitu kesusahan untuk melaksanakan penelitiannya.

“Untuk sequencing genetic anggrek, sampai saat ini kami masih perlu mengirimkan ke laboratorium di Thailand atau Singapura,” kata Endang.

UGM sebenarnya memiliki sequencing atau alat pembaca rangkaian genetik, namun alat tersebut hanya dimiliki oleh Fakultas Kedokteran sehingga antrian untuk menggunakan alat tersebut teramat panjang.

LIPI, juga memilikinya, tapi lagi-lagi, antrian terlalu panjang. Sementara di Singapura, setiap laboratorium baik kampus maupun industri, memiliki alat yang lengkap untuk mendukung proyek-proyek hulu tersebut.

Saat ini, Endang sedang mengembangkan varietas hibrida hasil perkawinan antara vanda tricolor, jenis anggrek ikonik Gunung Merapi dengan vanda limbata, anggrek asli Nusa Tenggara Barat. Vanda tricolor, menurut Endang, menjadi salah satu jenis anggrek yang memiliki daya tahan terhadap fluktuasi suhu lingkungan, terkuat di dunia.

Sangat Cantik

Bunganya yang baru keluar minimal saat usia 7 tahun, penampakannya kurang indah, namun wangi sekali. Akarnya juga mengandung semacam bio aktif yang terkait dengan kesuburan laki-laki.

Sementara vanda limbata adalah anggrek dengan bunga yang sangat cantik, bisa dikatakan salah satu anggrek khas Indonesia yang paling cantik. “Saya berusaha menggabungkan gen terbaik dari keduanya menjadi varietas baru yang kami namai gama anggrek.

Saat ini varietas baru tersebut sudah tumbuh bagus dan sedang kami lihat percobaan mana yang hasilnya paling konsisten,” kata Endang yang juga ketua Perkumpulan Anggrek Indonesia DIY.

Penelitian Endang, selain berguna untuk menghasilkan varietas anggrek unggul, juga berusaha menjaga kelestarian vanda tricolor dan seluruh warisan genetiknya.

Penelitian Endang juga memungkinkan pengembangan keilmuan lain, seperti farmasi, pertanian, maupun bidang-bidang lainnya. “Di negara maju, industri bisa maju karena hulunya, penelitian dasarnya, maju.

Dari anggrek saja, penelitian dan pengembangan genetiknya, bisa jadi dasar dari industri farmasi, parfum, pangan, atau industri nursery,” katanya.

Ya, di seluruh dunia, sebagai bunga pun anggrek adalah bunga yang prestisius. Anggrek adalah bunga yang tak mengenal tren. Di Indonesia, dari perkawinan sampai acara kenegaraan, selalu menggunakan anggrek sebagai penghias utama.

Dan ketahuilah bahwa anggrek-anggrek di setiap acara tersebut kini adalah anggrek impor. “Ini yang paling miris, dari beras, gula, sampai anggrek semua impor,” kata Endang. eko sugiarto putro/N-3

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.