Internet of Thing, Sudahkah Anda Menjadi Bagiannya?
Oleh: Aruna Bagas Kurniadi
Internet of Things (IoT), istilah yang pertama kali mengemuka sekitar tahun 2008 hingga 2009 yang biasanya juga disebut Internet of Objects1. Kehadiran IoT akan mengubah tatanan masyarakat, termasuk diri kita. Segala aspek dalam masyarakat sekarang sudah terhubung melalui internet, baik berupa komunikasi, pendidikan, bisnis, sains, pemerintahan, dan kemanusiaan. Maka dari itu, tidak berlebihan rasanya apabila kehadirannya akan mengubah segalanya karena kekuatan internet sudah tertanam dalam setiap proses kehidupan.
Kehadiran internet tidak bisa dipisahkan dengan perangkat pendukungnya, seperti smartphone Anda, laptop, dan komputer. IoT memiliki kebermanfaatan berupa menghubungkan konektivitas internet tadi ke perangkat yang tidak dapat mendukung internet. Dengan demikian, perangkat yang tidak dapat dihubungkan ke internet dapat secara rutin diawasi dan dikontrol penggunaannya. Tidak seperti internet dengan spesifikasi standar, IoT memiliki arsitektur yang tidak bisa diseragamkan. Sistem IoT sangat rumit namun memiliki manfaat yang jauh lebih besar. Contoh aplikasi IoT dalam bidang biologi yaitu pengamatan lingkungan. Dalam pengambilan data, area yang besar tentu menjadi kendala utama dalam prosesnya. Sehingga penggunaan IoT dapat memudahkan proses pengambilan data menggunakan sensor. Pengamatan disini bisa berupa pengawasan terhadap kualitas air, kondisi atmosferik maupun tanah, hingga pengamatan pergerakan di alam bebas3. Selain itu, penggunaan IoT juga bisa dilakukan untuk mengamati pasien. Pengamatan pasien tiap dua hingga tiga hari tentu mempekerjakan banyak tenaga ahli dan biaya yang besar. Namun, dengan investasi di bidang IoT ini, pasien hanya perlu menggunakan berbagai perangkat pendukung -bukan hanya wearable fitness watch– yang kemudian akan diterima oleh dokter dalam bentuk yang sama. Dengan demikian, dokter dapat memberikan prognosis yang lebih baik, jenis perawatan terbaik, pencegahan awal, hingga pilihan gaya hidup untuk meningkatkan kemungkinan penyembuhan.
Tabel 1. Contoh subjek yang berkaitan dengan IoT2
Relevansi | Contoh Subjek |
Tertinggi | Teknik informasi dan komunikasi, ilmu elektronik dan teknologi, ilmu komputer dan teknologi |
Sangat Tinggi | Teknik mesin, teknik optikal |
Tinggi | Kimia, biologi, fisika, matematika, teknik transportasi, ilmu penerbangan, arsitektur, teknik pertanian, teknik biomedis |
Menengah | Hukum, manajemen publik, ekonomi terapan |
Rendah | Seni, arkeologi |
Bidang pendidikan dan pengajaran juga akan sangat terbantu dengan kehadiran IoT. Pengajaran tidak hanya sebatas pertemuan tatap muka saja. Dengan adanya IoT, pengajaran bisa dimulai dengan pengamatan pertumbuhan tanaman gurun yang diawasi dari negara tropis.
Maka dari itu, IoT brings the world to your eyes.
1D.Evans. 2011. The Internet of Things: How the Next Evolution of the Internet is Changing Everything. Cisco Internet Business Solution Group.
2H.Ning and S. Hu. 2012. Technology classification, industry, and education for Future Internet of Things. Int. J. Commun. Syst. 25 :1230–1241.
3L.Shixing, W. Hong, X. Tao, Z. Guiping. 2011. Application Study on Internet of Things in Environment Protection Field. Lec Not in Electrical Engineering. 133. pp. 99–106. doi:10.1007/978-3-642-25992-0_13. ISBN 978-3-642-25991-3.
4M.Hassanalieragh, A. Page, T. Soyata, G. Sharma, M. Aktas, G. Mateos, B. Kantarci, S. Andreescu. 2015. Health Monitoring and Management Using Internet-of-Things (IoT) Sensing with Cloud-based Processing: Opportunities and Challenges. IEEE International Conference on Services Computing. P.285-292. DOI 10.1109/SCC.2015.47.